Labuan Bajo – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyatakan banyak investor yang tertarik untuk kerja sama dalam mengembangkan kawasan pariwisata terpadu Parapuar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

BPOLBF sendiri menargetkan investasi sebesar Rp2,8 triliun untuk mengembangkan kawasan pariwisata terpadu Parapuar Labuan Bajo.

Saat ini, BPOLBF sedang dalam proses lelang mitra guna mengelola area atas taman Parapuar yang memiliki luas 1.500 meter persegi dari total lahan seluas 400 hektar.

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakanm BPOLBF telah menerima banyak Letter of Intent (LOI) dan Memorandum of Understanding (MoU) dari berbagai pihak terkait investasi atau kerja sama bisnis di kawasan Parapuar.

LOI tersebut mencakup berbagai bentuk kerja sama, mulai dari akomodasi perhotelan hingga jasa usaha serta infrastruktur dasar seperti listrik dan air.

“Sejauh ini, kita dapat banyak sekali LOI terus kemudian MOU mulai dari yang bentuknya akomodasi perhotelan gitu ya. Kemudian ada juga yang bentuknya jasa usaha, ada juga infrastruktur dasar kemudian listrik air dan lain-lainnya,” kata Shana dalam acara temu admin dan media di Parlezo Hotel Labuan Bajo pada hari Minggu, 10 Desember 2023.

Shana menyatakan bahwa proses pelelangan diperlukan untuk semua dokumen terkait, dan rencananya akan dilakukan pada tahun ini dan awal tahun mendatang. Sementara itu, baik pengusaha lokal maupun asing telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di kawasan pariwisata ini.

“Asli ada, lokal juga banyak banget. Jadi, sebenarnya Parapuar ini kita tidak melihat lokal atau asingnya, tapi yang kita lihat itu nanti adalah ide yang paling cocok dengan kawasan parapuar,” ucap Shana.

Ia menegaskan bahwa kawasan Parapuar terbuka bagi siapa pun yang berminat berinvestasi di sana. BPOLBF juga secara aktif mengumumkan peluang ini kepada masyarakat umum, memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk terlibat.

Saat ini, target untuk tahun 2024 termasuk pembangunan minimal satu hotel di kawasan Parapuar. Selain itu, rencananya Picnic Over The Hill (POTH) akan menjadi salah satu event yang diadakan secara rutin oleh BPOLBF setiap bulan.

“Tentunya pembangunan minimal satu hotel ya, untuk bisa terbangun. Kemudian yang kedua adalah pembangunan commersial center atau circle spice yang kami percaya itu akan menjadi magnet stelah picnic over the hill,” jelasnya.

Sebagai informasi, BPOLBF baru-baru ini sukses menyelenggarakan POTH jilid 1 pada bulan November lalu dengan total kunjungan sebanyak 1.037 orang. Sementara itu, POTH jilid 2 baru saja dilaksanakan pada 9-10 Desember 2023 dengan target pengunjung lebih dari 2 ribu orang.

Rencana pengembangan kawasan Parapuar ini menjadi salah satu upaya BPOLBF dalam meningkatkan potensi pariwisata di Labuan Bajo dan membuka peluang investasi bagi masyarakat lokal maupun internasional.