Tajukflores.com – Apakah Anda sudah akrab dengan istilah DDoS, bagaimana modus operandi serangan ini, dan upaya pencegahan agar situs web tidak terkena dampaknya? Jika belum, mari kita eksplorasi topik ini untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang DDoS.

Pernahkah Anda mengalami kejadian di mana server situs web tiba-tiba tidak dapat diakses tanpa alasan yang jelas? Mungkin saja situs web Anda menjadi korban serangan DDoS. Kejadian ini dapat merugikan, terutama ketika situs Anda sedang menangani banyak transaksi dari pelanggan. Namun, apakah Anda sudah memahami apa itu DDoS dan bagaimana cara mencegahnya?

Mari kita coba lebih memahami DDoS agar Anda dapat lebih waspada terhadap salah satu serangan siber ini.

Apa Itu DDoS Attack?

DDoS Attack, atau Distributed Denial of Service Attack, merupakan salah satu jenis serangan siber yang ditujukan kepada situs web. DDoS ditandai dengan jumlah traffic palsu yang melimpah ke server, sistem, atau jaringan internet. Akibatnya, situs web target tidak dapat diakses karena tidak mampu mengelola jumlah traffic yang terlalu besar masuk ke server.

Serangan DDoS dilancarkan oleh para peretas dengan menggunakan sejumlah besar komputer host. Mereka memerlukan banyak komputer untuk dapat membanjiri server situs web target dengan jumlah traffic yang cukup besar, menyebabkan server kelebihan beban.

Peretas tidak hanya menargetkan situs web, tetapi juga aplikasi atau layanan online lainnya, menyebabkannya menjadi tidak dapat diakses oleh pengunjung.

DDoS attack memiliki berbagai jenis, namun, para peretas umumnya lebih sering menggunakan tiga jenis serangan DDoS berikut ini:

UDP Flood: Protokol User Datagram Protocol (UDP) digunakan untuk membanjiri port secara acak pada suatu remote. Server dapat lumpuh jika tidak mampu mengelola beban port yang berlebihan.

ICMP Flood: Serangan ini bekerja dengan membanjiri permintaan ICMP. Tujuan utama serangan ini adalah menghabiskan bandwidth server sehingga situs web menjadi tidak dapat diakses.

SYN Flood: Teknik permintaan ini mirip dengan ICMP, tetapi SYN Flood menggunakan SYN. Serangan ini mengirimkan permintaan SYN ke server dalam jumlah besar dan dengan cepat, menyebabkan kepadatan traffic dan membuat situs web tidak dapat diakses.

Di Indonesia, serangan DDoS mengalami peningkatan selama kuartal kedua tahun 2022, dengan durasi serangan rata-rata mencapai 3.000 menit atau dua hari, meningkat 100 kali lipat dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi kekhawatiran bagi dunia bisnis Indonesia, terutama karena banyak perusahaan yang mulai melayani pelanggan secara online melalui situs web.

Apa Perbedaan antara DoS dan DDoS?

Selain DDoS, Anda juga perlu waspada terhadap DoS sebagai salah satu bentuk serangan siber. Meskipun teknik DoS dan DDoS sama-sama membanjiri server dengan traffic palsu, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya.

Pelaku serangan DoS hanya memerlukan satu komputer dan koneksi internet untuk melancarkan serangannya. Sebagai hasilnya, serangan DoS lebih mudah dilakukan tanpa memerlukan biaya besar. Sebaliknya, pelaku DDoS memanfaatkan jaringan komputer yang tersebar luas di seluruh dunia. Diperlukan banyak koneksi internet untuk mengalirkan serangan ke server target.

Baca Juga:  Kode Kupon The Spike Volleyball Story 2 Juli 2024, Hadiah 20 Bola Gratis

Perbedaan lainnya terletak pada kemampuan untuk memblokir serangan. Sumber serangan DoS masih dapat diblokir dengan relatif mudah oleh host server karena lonjakan traffic yang tidak normal masih dapat diidentifikasi. Sebaliknya, serangan DDoS lebih sulit untuk diblokir karena permintaan traffic berasal dari banyak sumber.

Mengapa Harus Waspada terhadap DDoS?

Melindungi situs web Anda dan mencegah dari serangan menjadi kebutuhan yang mendesak. Serangan siber ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun reputasi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus waspada terhadap DDoS:

Menjaga Pengalaman Pelanggan: Jika situs web Anda lambat atau bahkan tidak dapat diakses, pelanggan mungkin beralih ke pesaing. Dalam era internet, pelanggan memiliki kemudahan untuk menemukan alternatif dan melakukan bisnis dengan pesaing jika situs Anda tidak dapat memberikan layanan yang baik.

Reputasi di Mata Pelanggan: Ketika pelanggan mengetahui bahwa situs web Anda lumpuh karena serangan DDoS, mereka mungkin merasa khawatir akan keamanan informasi mereka. Ini dapat merusak reputasi perusahaan Anda dan membuat pelanggan ragu untuk berbisnis dengan Anda lagi.

Kerugian Finansial: Penurunan penjualan adalah konsekuensi langsung dari pelanggan yang beralih dan tidak ingin berbisnis lagi dengan Anda. Selain itu, perusahaan akan menghadapi biaya tambahan untuk memperbaiki akibat serangan DDoS, termasuk waktu dan uang untuk perbaikan sistem.

Cara Kerja DDoS dalam Menyerang Situs Web

Peretas memiliki berbagai cara untuk melancarkan serangan DDoS, tergantung pada teknik yang digunakan. Ada tiga teknik utama yang digunakan oleh peretas untuk membanjiri traffic server atau jaringan komputer:

Request Flooding: Serangan ini melibatkan pengiriman permintaan yang sangat banyak sehingga jaringan menjadi banjir. Pengguna terdaftar di suatu situs web tidak dapat mengaksesnya karena banyaknya permintaan yang masuk.

Traffic Flooding: Teknik ini melibatkan pengiriman banyak data untuk membanjiri traffic jaringan internet. Pengguna lain, baik terdaftar maupun tidak, tidak dapat mengakses situs web yang menjadi target dari banjir traffic.

Mengubah Sistem Konfigurasi: Meskipun lebih jarang digunakan, teknik ini melibatkan perubahan pengaturan server atau merusak komponen dalam situs web sehingga tidak dapat diakses.

Teknik apapun yang digunakan, DDoS attack bertujuan untuk menghabiskan bandwidth yang dimiliki oleh situs web target.

Ciri-ciri Situs Web Terkena DDoS Attack

Serangan seperti ini umumnya terjadi secara tiba-tiba, tetapi Anda masih dapat mengidentifikasi situs web yang menjadi target dari karakteristik tertentu. Berikut adalah tiga ciri-ciri bahwa situs web Anda mungkin sedang mengalami serangan DDoS:

Konsumsi Bandwidth Berlebih: Jaringan internet yang menerima terlalu banyak permintaan atau traffic memerlukan lebih banyak bandwidth. Akibat serangan ini, konsumsi bandwidth upload atau download akan melonjak secara drastis. Oleh karena itu, memantau penggunaan bandwidth secara rutin penting untuk dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan.

Baca Juga:  10 Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 9 April 2024 Evo Vault Reward SG2 Terompet yang Masih Aktif 1 Menit yang Lalu

Load CPU Tinggi: Selain masalah bandwidth, beban CPU juga meningkat tanpa adanya proses yang berjalan. Akibatnya, sistem tidak dapat mengidentifikasi sumber beban CPU. Kinerja situs web pun menurun, membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna.

Kecepatan Situs Web Menurun: Dapat menyebabkan penurunan kecepatan situs web tanpa adanya peningkatan traffic yang signifikan. Situs web yang lambat akan menjadi masalah serius, mengingat pelanggan menginginkan akses yang lancar dan tanpa hambatan.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan DDoS pada Situs Web Anda?

Pencegahan menjadi kunci untuk menjaga keamanan situs web Anda dan melindungi pelanggan Anda. Serangan ini tidak hanya dapat merugikan dari segi finansial, tetapi juga dapat memengaruhi peringkat SEO situs web di hasil pencarian mesin pencari. Algoritma mesin pencari biasanya tidak akan memprioritaskan situs web yang dianggap tidak aman.

Berikut adalah lima cara pencegahan DDoS yang dapat Anda terapkan:

  1. Pantau Traffic secara Rutin: Mulailah dengan memantau data traffic situs web Anda secara teratur. Pelajari pola traffic untuk mendeteksi lonjakan yang mencurigakan, yang mungkin menandakan serangan DDoS.
  2. Tambahkan Bandwidth Jaringan: Tingkatkan kapasitas bandwidth jaringan Anda sehingga situs web dapat menangani serangan DDoS yang masif. Para peretas akan kesulitan melancarkan serangan jika jaringan komputer Anda memiliki bandwidth yang lebih besar. Ini dapat menjadi investasi yang baik untuk keamanan situs web Anda.
  3. Gunakan Content Delivery Network (CDN): CDN dapat membantu menyaring permintaan yang tidak normal di situs web Anda, termasuk permintaan yang menunjukkan tanda-tanda serangan DDoS. Traffic situs web Anda akan menjadi lebih seimbang, dan server akan dapat menangani semua permintaan setelah difilter oleh CDN. Cara kerjanya adalah CDN menyebarkan traffic ke berbagai server di lokasi yang berbeda, membuat peretas kesulitan menemukan server asli situs web Anda sebagai target utama serangan DDoS.
  4. Bangun Redundansi Server: Sediakan server tambahan untuk mencadangkan data, menyeimbangkan beban, atau menghentikan server selama pemeliharaan. Redundansi server dapat membantu melindungi situs web dari serangan DDoS dengan memberikan alternatif jika satu server terkena dampak.
  5. Pasang Proteksi Berlapis: Terapkan sistem keamanan berlapis pada situs web Anda, termasuk firewall, content filtering, dan Virtual Private Network (VPN). Proteksi berlapis dapat memberikan lapisan pertahanan yang lebih kuat dan meningkatkan kemampuan situs web untuk menghadapi serangan DDoS.

Mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu melindungi situs web Anda dari serangan DDoS, menjaga kepercayaan pelanggan, dan meminimalkan dampak finansial yang mungkin timbul akibat serangan tersebut.