Jakarta – Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Humas Polri dalam era media sosial yang berkembang pesat.

Pergeseran dari media mainstream ke media sosial, menurutnya, membawa tantangan baru dalam mengelola persepsi publik terhadap institusi Polri.

“Jika dulu persepsi publik terhadap Polri sangat dipengaruhi media mainstream, kini media sosial menjadi tolak ukur utama bagaimana publik melihat Polri,” ungkap Dr. Ninik dalam acara Sarasehan Humas Polri 2024 yang berlangsung di Gedung The Tribrata, Jakarta, pada Rabu (30/10/24).

Di tengah maraknya isu-isu viral, Humas Polri dihadapkan pada tekanan untuk merespons dengan cepat dan akurat.

Menurut Ninik, penting bagi Humas Polri untuk memiliki strategi komunikasi yang tepat dan memahami keresahan masyarakat dalam merespons isu-isu yang timbul di medsos.

“Strategi komunikasi yang tepat dan pemahaman atas keresahan masyarakat adalah kunci dalam merespons isu-isu yang muncul di media sosial,” ujarnya.

Dr. Ninik juga mendorong Humas Polri untuk berinovasi dalam strategi komunikasi agar lebih efektif.

Ia menyarankan agar Humas Polri tidak hanya fokus pada medsos populer, tetapi juga memperhatikan karakteristik masing-masing platform guna menjangkau audiens secara lebih luas.

Di akhir sambutannya, Dr. Ninik Rahayu menyampaikan apresiasi atas upaya Humas Polri dalam menghadapi era digital yang semakin kompleks ini.

Ia berharap Humas Polri dapat terus meningkatkan keterampilan komunikasi untuk tetap relevan dan dekat dengan masyarakat.