Kupang — Yohanes De Rosari (YDR) kembali dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk periode 2024-2029.

Dalam Pileg 2024, Yohanes De Rosari, yang maju dari daerah pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Flores Timur, Lembata, dan Alor, berhasil meraih 9.571 suara.

Sebelumnya, Yohanes De Rosari menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi 1 DPRD NTT pada periode 2019-2024.

Sebelumnya lagi, ia juga pernah memimpin di DPRD Lembata, menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lembata dari 2009 hingga 2014, dan kemudian sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lembata dari 2014 hingga 2019.

Pelantikan Yohanes De Rosari bersama 64 anggota DPRD NTT lainnya berlangsung pada Selasa, 3 September 2024, di aula gedung DPRD NTT.

Baca Juga:  Bawaslu Manggarai Barat Rekrut 587 Pengawas TPS untuk Pilkada 2024

Acara pelantikan dipandu oleh Ketua Pengadilan Negeri Kupang, Dr. Pontas Efendi.

Dalam kesempatan tersebut, De Rosari, satu-satunya perwakilan dari Partai Golkar di Dapil 6, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Yang paling utama, puji Tuhan atas amanah yang dititipkan kepada saya. Terima kasih saya ucapkan kepada masyarakat yang telah mempercayai saya untuk kembali ke DPRD Provinsi NTT,” kata De Rosari dengan penuh rasa syukur.

Politisi senior dari Partai Golkar ini juga berjanji untuk menjalankan tugas yang diamanatkan kepadanya dengan penuh tanggung jawab.

Baca Juga:  KPU Manggarai Rekrut 4.452 KPPS untuk Pilkada, Tersebar di 636 TPS

“Tanggung jawab yang dimandatkan ini tentu akan dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai peluang Melki Laka Lena dalam Pilgub NTT dan Jimy Sunur dalam Pilbup Lembata, De Rosari menyatakan optimisme bahwa keduanya akan menang.

“Di Golkar, kami selalu merujuk pada angka survei. Dari berbagai survei terbaru, elektabilitas Melki sangat tinggi, begitu pula Jimy di Lembata. Kami yakin dan optimis akan menang,” ujarnya.

De Rosari juga menambahkan bahwa Melki dan Jimy adalah sosok yang sudah dikenal dan telah banyak berbuat untuk masyarakat.

“Mereka bukan figur baru, tetapi sosok yang sudah dikenal masyarakat luas,” imbuhnya.