Jakarta – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik RI, Suparman akan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI). Kehadiran Dirjen Bimas Katolik dalam Rakernas ini merupakan bentuk dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap organisasi IKDKI.

Selain itu, Rakernas ini juga akan dihadiri oleh mantan Menteri Pertahanan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., yang saat ini menjabat sebagai Dewan Penasehat IKDKI, dan Prof. Dr. Thomas Suyatno, yang juga merupakan Ketua Dewan Penasehat IKDKI.

Rakernas IKDKI ini dijadwalkan akan dilaksanakan di Gedung M, Lt. 8, Universitas Tarumanagara pada Sabtu, 27 Juli 2024. Acara ini akan dihadiri oleh sekitar 200 orang, terdiri dari pengurus, dosen, serta mahasiswa-mahasiswi Katolik dari berbagai wilayah.

Sebagai organisasi yang relatif baru, Rakernas IKDKI 2024 ini diadakan sebagai langkah awal untuk pengembangan dan perluasan organisasi ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga:  Antisipasi Penyelundupan di Sumba Barat, Hanya Ternak ber-KTP yang Dikirim Keluar Daerah

IKDKI, yang diinisiasi pada 2019, merupakan asosiasi profesi bagi dosen Katolik di Indonesia. Ide pembentukan IKDKI muncul dari seminar tahunan Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta dengan tema “Profesionalitas Dosen Katolik di Era 4.0” pada 23 November 2019.

Tim Formatur yang ditunjuk pada 30 November 2019 kemudian menyusun kepengurusan dan melaporkan eksistensi IKDKI kepada Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo pada 20 Januari 2020.

Pada 2 Februari 2022, IKDKI disahkan sebagai perkumpulan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI dengan nomor AHU-0001719.AH.01.07.TAHUN 2024.

Dengan legalitas dari negara dan Gereja, IKDKI kini menggelar Rakernas pertama kalinya untuk mengukuhkan pengurus pusat dan ketua wilayah untuk periode 2024-2029. Selain itu, Rakernas akan membahas dan menetapkan program kerja untuk periode mendatang.

Baca Juga:  Menag Yaqut Apresiasi Doktrin 100% Katolik dan 100% Indonesia

Ketua Umum IKDKI, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng, berharap Rakernas ini akan menjadi langkah awal dalam memperluas cakupan IKDKI ke berbagai daerah.

“Masih banyak dosen-dosen Katolik di kampus-kampus swasta yang membutuhkan bantuan, terutama dalam hal administrasi kedosenan. Rakernas ini adalah langkah konkret untuk menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Prof. Api.

Selain itu, kampus-kampus Katolik di berbagai pelosok negeri juga diharapkan dapat dibantu dalam pengurusan akreditasi dan jabatan fungsional dosen.

Rakernas IKDKI ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh dosen-dosen Katolik dan kampus-kampus mereka.