Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, memastikan akan memberikan perlindungan kepada Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, dalam upayanya mengungkap identitas aktor pengendali praktik judi online yang disebut sebagai inisial T.
Habiburokhman menyatakan bahwa jika Benny Rhamdani memiliki bukti dan saksi yang kuat, identitas terduga pelaku tersebut sebaiknya langsung disampaikan kepada penegak hukum untuk diusut tuntas.
“Kalau pakai kata dugaan kan tentu dia bisa tetap sebut, kalau saya jadi dia saya sebutkan saja siapa namanya,” ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/7).
Ia menekankan bahwa Benny Rhamdani perlu mengungkap identitas tersebut secara jelas, bukan hanya menyebutkan inisial. Sebelumnya, Benny mengungkapkan bahwa aktor pengendali judi online itu memiliki inisial T.
“Jadi inisial nama T seluruh Indonesia mungkin puluhan juta orang,” tambahnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI, Adang Daradjatun, memberikan apresiasi kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang segera merespons informasi tentang inisial T yang diberikan oleh Benny.
Adang menyatakan bahwa Polri perlu segera menindaklanjuti untuk menegakkan hukum.
“Jadi Polri juga ingin tahu siapa si T itu, masa hari begini kita nggak bisa tangkap, kalau memang betul si T itu,” kata Adang yang juga merupakan purnawirawan polisi berpangkat terakhir Komisaris Jenderal.
Sebelumnya, pada acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan, Sumatera Utara, Selasa (23/7), Benny Rhamdani menyebut sosok berinisial T sebagai aktor pengendali praktik judi online di Indonesia dari Kamboja, serta praktik penipuan daring (scamming online).
Sebagaimana disaksikan melalui akun YouTube BP2MI RI, Benny menyatakan bahwa eksistensi aktor berinisial T sudah dia sampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan sejumlah menteri beberapa waktu lalu.
“Sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis online di Kamboja dan aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T saja paling depan. Dan ini saya sebut di depan Presiden. Boleh ditanyakan Pak Menkopolhukam, Pak Mahfud MD saat itu,” kata Benny.
Menurut Benny, saat itu Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit kaget mendengar nama tersebut, dan rapat terbatas menjadi agak heboh.
“Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.