Jakarta – Setiap 40 detik, seseorang di Amerika Serikat (AS) mengalami stroke, sebuah kejadian mengancam jiwa yang sering kali meninggalkan dampak kesehatan jangka panjang.

Stroke, atau yang juga disebut serangan otak, adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di negara tersebut, seperti dilaporkan oleh Medical Daily, Rabu (29/10).

Hari Stroke Sedunia tahun ini mengusung tema “Lebih Besar dari Stroke,” yang menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran serta tindakan pencegahan aktif.

Meski beberapa faktor risiko stroke, seperti riwayat keluarga dan usia, berada di luar kendali, ada sejumlah faktor lain yang dapat diatasi, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, pola makan yang buruk, dan kebiasaan merokok.

Langkah Pencegahan Stroke Melalui Perubahan Gaya Hidup

Langkah-langkah sederhana dalam mengubah gaya hidup dan mengenali gejala dini stroke dapat menurunkan risiko terjadinya stroke serta komplikasinya.

Para penyintas stroke memiliki kemungkinan sekitar 25 persen untuk mengalami stroke kedua, namun risiko ini bisa turun hingga 80 persen dengan menerapkan kebiasaan sehat.

Beberapa modifikasi gaya hidup yang dapat membantu mencegah stroke meliputi:

  1. Diet Sehat: Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, menurunkan kolesterol dengan menghindari lemak jenuh dan trans, serta mengatur tekanan darah dengan mengurangi konsumsi garam.
  2. Aktivitas Fisik: Olahraga teratur dapat membantu mengendalikan kolesterol dan tekanan darah, dua faktor risiko utama stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
  3. Berhenti Merokok: Menghentikan kebiasaan merokok secara signifikan mengurangi risiko stroke.
  4. Batasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan berkaitan erat dengan peningkatan risiko stroke.
  5. Kendalikan Gangguan Metabolik: Penyakit metabolik seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes dapat meningkatkan risiko stroke, tetapi risiko ini dapat diminimalkan dengan perawatan medis yang tepat.

Kenali Tanda-Tanda Stroke dengan Metode F.A.S.T.

Penting untuk mengenali tanda-tanda awal stroke agar dapat segera mencari pertolongan medis, karena setiap menit sangat berharga. Gunakan akronim F.A.S.T. sebagai panduan:

  • F adalah Face Drooping (Wajah Terasa Turun): Periksa apakah salah satu sisi wajah turun atau terasa mati rasa.
  • A adalah Arm Weakness (Kelemahan Lengan): Lihat apakah salah satu lengan lemah atau mati rasa. Minta orang tersebut mengangkat kedua lengan; jika salah satu turun, itu bisa menjadi tanda stroke.
  • S adalah Speech Difficulty (Kesulitan Berbicara): Dengarkan apakah orang tersebut mengalami kesulitan berbicara atau ucapannya terdengar tidak jelas.
  • T adalah Time to call 911 (Saatnya Menelepon Layanan Darurat): Segera hubungi bantuan darurat jika melihat gejala ini, karena setiap detik sangat berarti.

Dengan kesadaran dan perubahan gaya hidup, risiko stroke dapat ditekan secara signifikan, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah di segala usia.