Tajukflores.com – Kata kunci “hoarding disorder” menempati peringkat teratas dalam mesin pencarian. Hal ini menunjukkan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap gangguan kesehatan mental ini. Namun, apa sebenarnya hoarding disorder itu?

Apa itu Hoarding Disorder?

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh kesulitan membuang barang-barang karena merasa perlu menyimpannya. Penderita mengalami stres dan tekanan batin akibat kesulitan ini.

Barang-barang yang dikumpulkan biasanya tidak memiliki tema yang konsisten dan cenderung kurang terorganisir.

Penderita hoarding disorder sering mendapatkan barang secara impulsif tanpa perencanaan yang matang. Keinginan memiliki objek tertentu memicu tindakan ini. Barang-barang yang dikumpulkan sering kali tidak memiliki tema yang jelas dan penataannya pun tidak teratur.

Menurut American Psychiatric Association, sekitar 2,6 persen populasi mengalami hoarding disorder. Prevalensi tertinggi terdapat pada kelompok usia di atas 60 tahun.

Selain itu, penderita hoarding disorder sering kali juga didiagnosis dengan gangguan psikis lainnya seperti kecemasan dan depresi. Gangguan ini biasanya dimulai pada usia muda dan semakin parah seiring bertambahnya usia.

Beberapa penderita hoarding disorder sadar akan kondisi mereka, namun sebagian lainnya tidak menyadarinya.

Selain kesulitan membuang barang, penderita juga sering mengalami masalah seperti keraguan, perfeksionisme, prokrastinasi, ketidakteraturan, dan mudah terganggu.

Penyebab pasti hoarding disorder belum diketahui, karena gangguan ini masih relatif baru dalam klasifikasi kesehatan mental.

Namun, hoarding disorder lebih umum terjadi pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan masalah serupa.

Peristiwa stres dalam kehidupan, seperti kehilangan orang yang dicintai, dapat memperburuk gejala gangguan mental ini.

Pengobatan Hoarding Disorder

Terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti efektif untuk mengobati hoarding disorder. Selama CBT, penderita secara bertahap belajar untuk membuang barang-barang yang tidak perlu dengan lebih sedikit stres.

Meskipun CBT efektif, banyak penderita masih mengalami gejala yang mengganggu setelah menjalani terapi. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi penderita untuk berkonsultasi dengan dokter kesehatan mental guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Hoarding disorder adalah gangguan yang serius dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman tentang gangguan ini, diharapkan lebih banyak penderita akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.