Labuan Bajo – Kader Partai Amanat Nasional (PAN) Manggarai Barat, Inocentius Peni atau Ino Peni, mengungkapkan alasan kuat di balik keputusan partainya mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Mario Pranda dan Richard Sontani (Mario-Richard) dalam Pilkada 2024.

Dalam sebuah acara tatap muka yang diadakan di Rumah Adat Gendang Coal, Desa Coal, Kecamatan Kuwus, pada Jumat (4/10) malam, Ino Peni berbicara di hadapan ratusan warga mengenai visi dan misi partainya.

Ino Peni menyoroti berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Manggarai Barat, terutama kesejahteraan masyarakat yang dirasa masih kurang terjamin meski ada pembangunan infrastruktur yang digembar-gemborkan.

“Kita melihat ada banyak hal yang perlu diperbaiki,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa meskipun ada pembangunan infrastruktur jalan yang membanggakan, hal tersebut tidak berarti jika kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesejahteraan petani dan tenaga pendidikan, diabaikan.

“Apalah arti jalan kalau yang berjalan adalah pegawai-pegawai yang tidak bekerja? Apa arti jalan kalau guru komite diberhentikan, akhirnya yang lewat orang nganggur? Apa arti jalan kalau petani tidak punya traktor atau pupuk?” ujar Ino Peni dengan tegas.

Menurutnya, PAN memilih untuk mendukung Mario-Richard karena keduanya diyakini mampu memperbaiki persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Manggarai Barat.

Ino Peni menekankan bahwa PAN ingin sosok pemimpin yang melihat persoalan secara menyeluruh dan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan pendidikan.

“Kami ingin pemimpin yang tidak hanya demi nama, tetapi yang membawa kesejahteraan yang nyata. Karena itu, kami bergantung pada Mario dan Richard,” serunya di hadapan masyarakat yang hadir.

Lebih lanjut, Ino Peni mengakui bahwa kemajuan Manggarai Barat, terutama sebagai destinasi super prioritas yang ditetapkan Presiden Jokowi, adalah hal yang luar biasa.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa pembangunan tersebut tidak cukup jika masyarakat petani dan guru komite yang bekerja dengan gaji rendah tidak mendapat perhatian.

Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan pasca pandemi Covid-19, termasuk pinjaman dana dari pusat, seharusnya diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih luas, terutama untuk sektor pertanian dan pendidikan.

“Tugas kita sekarang adalah bagaimana menyejahterakan petani, masyarakat miskin di kampung-kampung, dan menyelamatkan guru komite yang hanya mendapatkan gaji 200-300 ribu rupiah per bulan,” tandasnya.

Ino Peni mengakhiri pidatonya dengan keyakinan bahwa pasangan Mario-Richard adalah pilihan yang tepat untuk mewujudkan harapan masyarakat Manggarai Barat.

“Kami pastikan paket ini menang,” pungkasnya.