Jakarta – Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia dengan potensi luar biasa yang mencakup keindahan alam, kekayaan budaya, dan sumber daya manusia yang handal.

Sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Labuan Bajo telah menerima investasi yang signifikan sejak tahun 2020, terutama dalam pengembangan infrastruktur dan sektor pariwisata, menjadikannya magnet bagi para investor yang ingin mengembangkan bisnisnya di kawasan tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan pentingnya kolaborasi aktif antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk peran penting diaspora NTT yang berada di Jakarta dan di berbagai penjuru dunia.

Menurutnya, kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak sangat krusial dalam mewujudkan NTT yang lebih maju dan sejahtera.

“Kolaborasi dari seluruh stakeholder, termasuk saudara-saudara diaspora NTT di Jakarta dan di manapun berada, sangat diperlukan untuk mencapai kemajuan yang kita impikan bersama,” ujar Sandiaga saat membuka sarasehan networking dinner dan pagelaran budaya yang diselenggarakan oleh Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo-Flores (BPOLBF) di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Minggu (18/8) malam.

Baca Juga:  Viral, Pencuri Babi di Bealaing Manggarai Diarak Warga, Tangan dan Kaki Diikat Pakai Tali

Menparekraf juga membawa kabar baik mengenai peningkatan konektivitas internasional di NTT. Dalam waktu dekat, akan ada rute penerbangan internasional dari Labuan Bajo ke Kuala Lumpur, yang akan segera diikuti oleh rute-rute lainnya dari Australia dan Singapura.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi NTT sebagai destinasi pariwisata kelas dunia dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, total nilai realisasi investasi di NTT pada tahun 2023 mencapai 5,2 triliun rupiah, dengan sektor pariwisata menjadi salah satu kontributor terbesar dari 15 sektor yang menyumbang investasi di provinsi tersebut.

Baca Juga:  Pemprov NTT Fasilitasi Pendaftaran Merek Dagang bagi 125 Pelaku UMK

Hingga kuartal pertama tahun 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata di Labuan Bajo saja telah mencapai hampir Rp 570 miliar, menempatkan Labuan Bajo di posisi keempat dengan nilai realisasi investasi tertinggi dari sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas.

“Pencapaian ini membuktikan bahwa NTT semakin dekat dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yang berkontribusi pada penerimaan negara dan daerah serta penciptaan lapangan kerja yang lebih luas,” tambah Menparekraf.

Menparekraf menutup sambutannya dengan harapan bahwa forum promosi investasi ini dapat menjadi platform yang efektif untuk membangun jaringan, kolaborasi, dan menciptakan hubungan yang lebih erat antara pemerintah, investor, perbankan, lembaga internasional, dan pelaku industri lainnya.

“Dari budaya ke modal, mari kita berinvestasi untuk masa depan NTT yang lebih baik: From Culture to Capital, Investing in the Future for Better NTT,” pungkasnya.