Tajukflores.comNusa Tenggara Timur (NTT) kini memiliki program Kampung Zakat yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Program ini merupakan hasil sinergi antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) dengan Baznas dan berbagai lembaga pengelola zakat lainnya.

“Wilayah ini adalah perkampungan nelayan di Pulau Flores yang terdampak bencana tsunami pada tahun 1992,” ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, dalam peresmian Kampung Zakat NTT, dikutip pada Jumat (9/8).

Waryono menegaskan bahwa Program Kampung Zakat bersifat inklusif, mencakup komunitas beragama Islam dan Katolik. “Meski namanya Kampung Zakat, ini adalah kampung inklusif, kampung Moderasi Beragama,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tarian Tifa NTT Ramaikan HUT Kota Ivanovo di Rusia

Lebih lanjut, Waryono menjelaskan bahwa dana zakat yang dihimpun oleh Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) ditujukan kepada golongan yang berhak menerima zakat.

Sementara itu, dana bantuan pemerintah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) bersifat stimulan untuk mendukung keberlangsungan program ini.

Waryono juga mendorong para pengurus Kampung Zakat untuk menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah.

Ia menyatakan rasa senang dan bangga melihat masyarakat di Nangadhero yang hidup rukun dan memiliki semangat untuk maju serta sejahtera.

“Selamat kepada para pengurus Kampung Zakat, semoga lebih solid dalam memastikan program ini berjalan lancar. Kami memiliki roadmap pendampingan selama tiga tahun, dan dalam rentang waktu tersebut, kami akan terus hadir bersama,” kata Waryono.

Baca Juga:  Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama dan Hari Libur 2023, Berikut Daftarnya

Sekretaris Daerah Nagekeo, Lukas Mere, turut menyambut baik Program Kampung Zakat ini.

“Selain Kampung Zakat, kami juga mendukung berbagai program dari Kemenag, termasuk pendirian sekolah Katolik di sini,” ucap Lukas.

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan Baznas dalam program ini memberikan dampak positif dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan.

“BAZNAS adalah badan penyelamat, baik di dunia maupun di akhirat, penyelamat kemanusiaan,” tutup Lukas.