Tajukflores.com – Sebuah skandal pelecehan seksual yang diduga melibatkan seorang anggota Brimob di Kalimantan Barat (Kalbar) menggemparkan masyarakat. Seorang wanita, yang identitasnya enggan diungkap, mengaku kehilangan perawan di tangan sang Brimob.

Dilansir dari akun Instagram @folkramee pada Minggu (4/2), wanita tersebut membeberkan kronologi pelecehan seksual yang dialaminya.

Dia mengungkapkan bahwa pelecehan itu terjadi di rumah pribadi anggota Brimob di Desa Kapur.

“Dia selalu memaksa saya, sudah saya tolak tapi tenaga saya kalah,” kata wanita tersebut, menuturkan pengalaman traumatisnya.

Wanita itu mengaku kehilangan perawan di tangan oknum anggota Brimob tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa dia tidak sepenuhnya telanjang, hanya celananya yang dilepas.

Setelah insiden itu, wanita tersebut ditinggalkan begitu saja tanpa ada kontak dari terduga pelaku. Kondisi psikologisnya terpuruk, bahkan membuatnya beberapa kali mencoba bunuh diri dan akhirnya harus dilarikan ke unit gawat darurat (UGD).

“Tapi setelah 3 jam itu tak ada dia menghubungi saya, di situ saya sempat depresi dan ingin mengakhiri hidup saya,” ungkap wanita itu.

Namun, dalam perkembangan mengejutkan, terduga pelaku datang ke rumah wanita tersebut bersama keluarganya. Mereka berjanji untuk menikahi wanita tersebut setelah anggota Brimob itu menyelesaikan ikatan dinasnya.

“Baru pihak A itu datang ke rumah saya untuk memperjelas dan bertanggung jawab atas perbuatan asusila si A,” kata wanita itu.

“Kedua keluarga sudah damai dan ngomong bahwa setelah ikatan dinas baru menikah,” tambahnya.

Dengan bujuk rayu dari keluarga pelaku untuk membiarkan sang anggota Brimob menyelesaikan pendidikan Polri, sepakatnya penyelesaian melalui pernikahan setelah ikatan dinas tersebut terjadi.

Keputusan ini tentu saja menuai pro dan kontra dari masyarakat. Beberapa mengkritik bahwa penyelesaian melalui pernikahan setelah skandal pelecehan seksual tidak adil bagi korban.

Sementara yang lain berpendapat bahwa pernikahan adalah langkah positif untuk memberikan kesempatan kedua kepada pelaku untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Hingga saat ini, kasus wanita mengaku kehilangan perawan di tangan anggota Brimob di Kalbar ini masih terus menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.