Jakarta – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan membuka peluang kerja di sektor perhotelan dan restoran untuk pekerja migran asal Indonesia atau PMI. Peluang kerja sama bagi PMI di Korsel itu disampaikan Representatif Indonesia EPS Center, Park Sehoon, di Jakarta, Selasa (25/6).

“Pada semester kedua tahun ini akan dibuka sektor jasa tersebut untuk pertama kalinya,” ujarnya. Park berharap akan semakin banyak penempatan pekerja migran Indonesia pada bidang tersebut di Korea.

Menurut Park, selama ini sektor manufaktur masih menjadi unggulan bagi pekerja migran Indonesia. Dibukanya peluang kerja di sektor jasa khususnya perhotelan dan restoran diharapkan semakin menarik minat calon pekerja migran Indonesia.

Park juga mengatakan Korsel akan menambah kuota jumlah PMI di sana. Apalagi, penempatan pekerja migran Indonesia ke Korea melalui skema government-to-goverment (G-to-G) atau perjanjian antarpemerintah masih sangat diminati.

Meski begitu, Park belum bisa merinci rencana penambahan jumlah pekerja Indonesia yang dibutuhkan Korea Selatan. “Kami berusaha semaksimal mungkin agar kuota pekerja migran Indonesia bisa ditambah,” ujarnya.

Selain Korsel, ada potensi pembukaan peluang kerja sektor konstruksi untuk pekerja migran Indonesia di Jerman. Hal itu disampaikan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.

Menurut dia, hal itu sudah dibahas saat Benny bersama delegasi BP2MI berkunjung ke Jerman beberapa waktu lalu.

“Mereka menantang kami untuk segera menandatangani perjanjian teknis paling lambat pada Juli 2024,” ucapnya.

Menjawab tantangan tersebut, Benny mengaku telah mempersiapkan segala sesuatunya. “Kini pekerja migran Indonesia punya pilihan bekerja di sektor konstruksi Jerman selain menjadi perawat seperti selama ini,” ujarnya.