Tajukflores.com – Pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikritik Anies Baswedan. Mantan Calon Presiden itu menilai pemindahan Ibu Kota Baru hanya cenderung menyebabkan ketimpangan baru

“Hal ini dikarenakan pembangunan kota baru cenderung menciptakan ketimpangan baru dengan daerah sekitarnya,” kata Anies Baswedan seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (5/5/).

Menurut Anies, langkah yang lebih elegan untuk mencapai pemerataan yang lebih efektif di Indonesia adalah dengan mengembangkan kota-kota yang sudah ada di seluruh wilayah, mulai dari kota kecil hingga menengah, yang kemudian dapat tumbuh menjadi besar.

“Ini akan sejalan dengan tujuan meratakan Indonesia secara menyeluruh, daripada hanya fokus pada pembangunan di satu lokasi, misalnya di tengah hutan,” tambah Anies Baswedan.

Anies juga mengungkapkan pentingnya untuk mempertimbangkan secara serius bahwa pembangunan kota baru berpotensi menciptakan ketidakseimbangan ekonomi dan distribusi sumber daya.

“Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan kesetaraan dan pemerataan di Indonesia, diperlukan pendekatan yang lebih menyeluruh dalam pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan kota,” tegasnya.

Kritikan Anies itu langsung disindir oleh Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia. Bahlil menyatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara adalah bagian dari upaya memperkuat ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Dia menekankan pentingnya pembangunan pabrik mobil dan industri baterai untuk memperkuat ekosistem industri di Indonesia dalam era energi hijau.

Menurutnya, pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan adalah strategi untuk meratakan pertumbuhan ekonomi dari Aceh hingga Papua, menegaskan komitmen politik untuk menggeser pusat pertumbuhan ekonomi dari Jawa ke wilayah lainnya.

Meskipun ada penentangan terhadap rencana pemindahan IKN, Bahlil mengatakan bahwa itu mencerminkan ketidakmampuan untuk melihat potensi wilayah timur Indonesia.

Dia menegaskan perlunya menghargai keputusan Presiden Jokowi dalam memajukan wilayah timur Indonesia melalui pemindahan IKN, sebagai kelanjutan dari visi besar para pendahulu seperti Bung Karno.