Tajukflores.com – Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di daerah pemilihan (dapil) NTT 2 dikejutkan dengan keputusan mendadak dari caleg DPR RI Partai Nasdem, Ratu Ngadu Bonu Wulla. Ratu Wulla, sapaan akrabnya, mengundurkan diri dari Pileg 2024 meskipun perolehan suaranya dipastikan lolos ke Senayan dan dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.

Menurut hasil rekapitulasi perolehan suara nasional yang disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Ratu Wulla berhasil meraih suara sebesar 76.331 suara, mengungguli mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat (65.359 suara), dengan selisih sekitar 10.972 suara.

Namun, keputusan Ratu Wulla mengundurkan diri memunculkan berbagai spekulasi di kalangan publik terkait alasan dan motivasinya di balik langkah tersebut, khususnya dalam konteks posisi politik Viktor Laiskodat yang justru diuntungkan oleh keputusan istri dari mantan Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Markus Dairo Talu itu.

Berdasarkan Pasal 426 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, kursi caleg terpilih yang mengundurkan diri secara otomatis akan digantikan oleh caleg dari partai dan daerah pemilihan yang sama dengan perolehan suara terbanyak berikutnya. Hal ini berpotensi membuat Viktor Laiskodat berpeluang lolos ke Senayan.

Baca Juga: Viktor Laiskodat Akhirnya Lolos Jadi Anggota DPR RI Usai Ratu Wulla Mengundurkan Diri dari Pileg 2024

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Nasdem Hermawi Fransiskus Taslim membenarkan jika pengunduran diri merupakan murni keinginan dari Ratu Wulla.

“Yang teken surat pengunduran diri ya Ibu Ratu sendiri,” kata Hermawi saat dihubungi Tajukflores.com pada Selasa (12/3) malam.

Sosok Ratu Ngadu Bonu Wulla, Istri Bupati SBD yang Kalahkan Viktor Laiskodat di Pileg DPR RI 2024
Ratu Ngadu Bonu Wulla, caleg petahana DPR RI dari Dapil NTT 2. Ratu Wulla, sapaan akrabnnya adalah istri dari Markus Dairo Talu, Bupati Sumba Barat Daya (SBD), NTT. Foto: Women’s Obessesion

Pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami,menjelaskan bahwa dirinya termasuk publik  NTT sebenarnya tidak terkejut dengan keputusan mendadak yang diambil oleh Ratu Wulla. Menurutnya, Ratu Wulla sengaja “dikorbankan” oleh Partai Nasdem demi kepentingan partai itu sendiri di NTT.

Menurut Jimmy Nami, Pileg 2024 dapat dianggap sebagai “tes ombak” bagi Viktor Laiskodat setelah meninggalkan jabatan gubernur NTT pada periode sebelumnya. Namun, suara yang diperoleh oleh Laiskodat dalam Pileg 2024 sangat tidak signifikan.

Jimmy Nami menyatakan bahwa hal ini mungkin merupakan bagian dari evaluasi publik terhadap kinerja Laiskodat selama menjabat sebagai gubernur NTT, khususnya di Dapil NTT 2.

Namun, di sisi lain, menurut Jimmy Nami, Partai Nasdem NTT masih membutuhkan figur yang memiliki kedekatan dan pengaruh yang kuat, dan hal tersebut dapat ditemukan dalam sosok Viktor Laiskodat.

“Karena Nasdem NTT tetap butuh figur yang kemudian ada di Viktor Laiskodat. Jadi memang ada mekanisme-mekanisme internal yang kemudian harus tetap mendorong atau mengakomodir unsur ketokohan itu gitu. Jadi memang harus ada yang dikorbankan ya,” kata Yohanes Jimmy Nami saat dihubungi Tajukflores.com pada Selasa (12/3) malam.

Baca Juga: Sosok Ratu Ngadu Bonu Wulla, Istri Bupati SBD yang Kandaskan Perjuangan Viktor Laiskodat di Pileg DPR RI 2024

Menurutnya, keputusan Partai Nasdem untuk “mengorbankan” Ratu Wulla dan “menyelamatkan” Viktor Laiskodat merupakan strategi yang dilakukan demi kepentingan partai yang lebih besar. Dengan keberadaan Laiskodat di Senayan sebagai anggota DPR RI, Partai Nasdem dapat mempertahankan eksistensinya di NTT.

“Dengan kata lain Nasdem NTT ini kan ada di Viktor Laiskodat. Jangan sampai kehilangan Laiskodat sama seperti kehilangan posisi tawar Nasdem NTT gitu di mata-mata partai lain,” kata dia.

Jimmy juga menyoroti pentingnya kehadiran sosok Laiskodat dalam persiapan menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di NTT. Menurutnya, Nasdem NTT membutuhkan figur politik yang mampu mengkonsolidasikan kader dan memobilisasi dukungan di tingkat lokal.

“Tanpa Laiskodat sendiri yang maju atau mendorong orang lain, tetap harus ada Laiskodat. Laiskodat harus ada di situ. Sedangkan kalu dia (Laiskodat) tidak mempunyai kekuasaan, misalnya (dengan) menjadi anggota dewan misalnya, saya pikir tangan-tangan politiknya akan terbatas untuk mengkonsolidasikan, baik itu mesin maupun instrumen-instrumen yang ada di bawahnya, masyarakat misalnya,” kata Jimmy Nami.

Di sisi lain, meskipun ada spekulasi tentang adanya kesepakatan tertentu antara Viktor Laiskodat dan Ratu Wulla, seperti tukar guling posisi antara DPR RI dan calon dalam Pilgub NTT 2024, Jimmy menegaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari strategi internal Partai Nasdem.

Namun, ia menekankan bahwa meskipun Ratu Wulla memperoleh suara yang signifikan dalam Pileg 2024, hal tersebut tidak cukup menjadi alasan yang kuat untuk mendorongnya maju sebagai calon dalam Pilgub NTT 2024.

Menebak Langkah Politik Nasdem di NTT: Ratu Wulla Dikorbankan demi Viktor Laiskodat
Pengamat politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami. Foto: Antara

Jimmy menilai bahwa perolehan suara Ratu Wulla yang besar terutama berasal dari tiga kabupaten di Pulau Sumba, sedangkan perolehan suaranya di kabupaten-kabupaten lain di Dapil NTT kurang signifikan.

“Sedangkan Viktor Laiskodat ini kan, kalau misalnya di-compare dengan Ratu Wulla, kan dia cenderung lebih lebih representatif walupun memang suara dia (Laiskodat) yang besar itu kan di TTS (Kabupaten Timor Tengah Selatan) dan di Kabupaten Kupang. Tempat-tempat lain kecil tapi cenderung merata lah,” jelas Jimy.

“Nah, jadi sebenarnya itu saja sih, ada mekanisme internal yang mau mempertahankan posisi atau eksistensi Partai Nasdem di NTT dan personifikasinya itu ada sama VBL (Viktor Bungtilu Laiskodat). Dan secara insitusi, Partai Nasdem akan diuntungkan untuk itu karena dia (Laiskodat) masih punya tokoh lewat kehadiran VBL di Senayan,” tambah Jimmy Nami.

Lalu apa dampak keputusan Nasdem mengorbankan Ratu Wulla? Menurut Jimy, keputusan Partai Nasdem untuk mengorbankan Ratu Wulla memberikan dampak positif bagi Viktor Laiskodat, yang dapat menjembatani kebutuhan Partai Nasdem NTT dengan DPP Nasdem di tingkat pusat. Namun, Jimy juga mencatat bahwa Ratu Wulla kemungkinan akan menghadapi sentimen negatif dari pemilihnya di dapil NTT 2.

“Dampak di akar rumput yang kemudian saya pikir cukup kecewa dengan situasi yang terjadi sekarang. Dan Ratu Wulla punya kewajiban sekarang, apa namanya, bisa mengkomunikasikan dengan baik pada akar rumput terkait sikap politik yang dilakukan Nasdem hari ini. Bukan sikap politik dia ya, dia harus bisa mentransfer sikap politik yang diambil Nasdem hari ini, kenapa kemudian dia merelakan posisinya diberikan kepada VBL,” pungkas Yohanes Jimy Nami.