Tajukflores.com – Malaikat Mikael adalah salah satu dari tiga Malaikat Agung dalam tradisi Gereja Kristen Katolik. Sering disebut sebagai Santo Mikael, dia menjadi lambang keberanian, perlindungan, dan pertahanan bagi kaum beriman.

Penghormatan dan perayaan atas peran Malaikat Mikael terjadi pada tanggal 29 Desember dalam kalender liturgi Katolik.

Dalam keyakinan Kristen Katolik, Malaikat Mikael merupakan pemimpin para malaikat yang bertarung di surga melawan Lucifer, yang berakhir dengan kejatuhan Lucifer dan para pengikutnya dari surga.

Kisah ini dikenal dari Kitab Wahyu Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara kebaikan dan kejahatan.

“Mikhael bersama malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya” (Wahyu 12:7-9).

Perannya sebagai pembela kaum beriman tergambar dari kisah ini. Malaikat Mikael dianggap sebagai pelindung setia, siap membela dan melindungi orang-orang yang percaya dari serangan musuh jahat.

Tradisi Kristen mencatat bagaimana Mikael membantu orang-orang dalam penganiayaan dan godaan. Kisah dalam Kitab Daniel juga menunjukkan intervensi Mikael dalam membantu dan melindungi, seperti dalam kutipan: “kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku…” (Daniel 10:13).

Penghormatan terhadap Malaikat Agung Mikael terlihat dalam pendirian gereja-gereja yang didedikasikan untuknya di berbagai tempat.

Penghormatan terhadapnya semakin bertambah setelah penampakannya di Gunung Gargano, Italia, pada abad ke-5. Di sini, sebuah gereja dibangun untuk menghormatinya sebagai tanda keberadaan dan perlindungannya terhadap umat.

Legenda juga mencatat penampakan Malaikat Mikael di atas Gunung Santo Angelo (Benteng Santo Mikhael) ketika Roma mengalami wabah penyakit. Paus Gregorius disebut melihat Mikael tengah menghunus pedangnya di makam Kaisar Adrian, memberikan perlindungan bagi kota Roma.

Penghormatan dan keyakinan akan kehadiran serta perlindungan Mikael sebagai malaikat agung terus menjadi bagian penting dalam spiritualitas umat Kristen, menjadi simbol kekuatan dan iman dalam menghadapi tantangan dan perjuangan hidup.

Malaikat Agung dan Perannya

Peran besar Malaikat Agung sebagai utusan Tuhan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual Katolik. Mereka dianggap sebagai pelayan langit yang mendampingi dan melindungi umat manusia, membantu mereka menjaga iman kepada Kristus agar terus berada dalam keselamatan yang berasal dari Allah melalui Yesus Kristus.

Kehadiran para malaikat ini dianggap sebagai anugerah, sebuah bukti dari kasih dan perlindungan ilahi yang senantiasa mengelilingi umat manusia.

Dalam sejarah, Gereja Katolik secara resmi mengakui tiga dari tujuh Malaikat Agung, yaitu Santo Mikael, Santo Gabriel, dan Santo Rafael. Pengakuan atas ketiga malaikat ini didasarkan pada keberadaan mereka yang tercatat dalam Kitab Suci, menjadi bagian integral dari ajaran dan doktrin Gereja Katolik.

Sementara empat malaikat lainnya, yaitu Santo Uriel, Santo Yehudiel, Santo Barachiel, dan Santo Sealtiel, diakui sebagai kelompok kerubim atau makhluk surga lainnya, meskipun tidak secara langsung diakui sebagai Malaikat Agung dalam doktrin Gereja Katolik.

Ini menegaskan pentingnya peran utusan Tuhan, terutama peran tiga Malaikat Agung yang diakui secara resmi, dalam memandu, melindungi, dan membimbing umat manusia dalam perjalanan iman mereka.