Jakarta – Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi resmi menetapkan 17 bandara internasional di Indonesia dari sebelumnya berjumlah 32.

Keputusan ini diumumkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan (SK Menhub) Nomor KM 31 Tahun 2024 yang mulai berlaku sejak 2 April 2024.

Seperti dikutip Tajukflores.com pada Kamis (25/4), di antara 17 bandara internasional yang ditetapkan, termasuk di dalamnya adalah Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Bandara Kertajati, serta Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua.

Selain itu, penetapan bandara internasional baru juga mencakup beberapa bandara utama seperti Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, dan Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur.

Sementara itu, status Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Bandara Frans Kaisepo di Kabupaten Biak Numfor, Papua, dan sebagainya, sebagai bandara internasional telah dicabut, dan kini berstatus sebagai bandara domestik.

Berikut adalah daftar 17 bandara di Indonesia yang resmi menjadi bandar udara internasional:

  1. Bandar Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh
  2. Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
  3. Bandara Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat
  4. Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau
  5. Bandara Hang Nadim, Kota Batam, Kepulauan Riau
  6. Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten
  7. Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, DKI Jakarta
  8. Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
  9. Bandara Kulon Progo, Kulon Progo, DI Yogyakarta
  10. Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur
  11. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali
  12. Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok Tengah, NTB
  13. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur
  14. Bandara Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara
  15. Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua
  16. Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
  17. Bandara Sultan Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (**).