Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pendistribusian pupuk subsidi tidak akan menjadi sulit bagi petani. Hal ini karena pupuk merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang pada gilirannya berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia.

“Khusus pupuk (subsidi), insya Allah kami akan kawal distribusinya ke seluruh Indonesia. Kami sepakat pupuk ini digunakan, dan cukup menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk),” kata Amran di Jakarta pada Rabu (21/2).

Amran menjelaskan bahwa pihaknya telah merevisi Peraturan Menteri Pertanian No. 10 Tahun 2022, sehingga akses petani terhadap pupuk subsidi menjadi lebih mudah. Tidak hanya melalui kartu tani, petani juga dapat mengakses pupuk hanya dengan KTP.

Dia menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah bersepakat dengan Pupuk Indonesia agar petani dapat mengakses pupuk hanya dengan menggunakan KTP.

Amran mengungkapkan bahwa sebelumnya masalah distribusi pupuk memerlukan kartu petani. Namun, sekitar 17-20 persen petani mengalami kesulitan karena lupa PIN kartu, kartu hilang, atau daerah sulit dijangkau.

“Masih banyak hambatan yang ditemukan, sehingga ada beberapa saudara kita tidak bisa mendapatkan pupuk. Hal ini juga berkontribusi pada penurunan produksi padi Indonesia,” ujarnya.

Amran menekankan urgensi distribusi pupuk yang lancar dan efisien untuk mendukung keberlangsungan produksi pertanian. Dia mengingatkan bahwa pupuk merupakan input penting dalam pertanian modern, dan kelangkaan pupuk dapat berdampak negatif pada hasil panen petani.

Menurut Amran, memberikan perhatian kepada petani sangat penting karena mereka merupakan faktor vital bagi keberlangsungan hidup bangsa dan negara.

Dia menegaskan bahwa negara dapat melewati krisis kesehatan, namun tidak dengan krisis pangan yang dapat memicu konflik sosial dan mengganggu stabilitas negara.

“Jangan biarkan petani jalan sendiri, kita dampingi mereka. Kalau petani kita lepas, jalan sendiri, itu pangan kita bisa bermasalah. Ini tidak perlu diperdebatkan. Kalau petani sudah berteriak minta pupuk, pasti produksi sudah menurun,” kata Amran.

Kementerian Pertanian mencatat awalnya alokasi penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2024 sebanyak 4,73 juta ton. Kemudian mendapatkan tambahan 2,5 juta ton setelah Presiden Joko Widodo menyetujui usulan penambahan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 2 Januari 2024.