Jakarta – Hari ini, Selasa (30/4), Microsoft mengumumkan investasi senilai US$1,7 miliar atau setara Rp27,6 triliun selama empat tahun ke depan untuk mendukung transformasi digital dan AI di Indonesia. Investasi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah 29 tahun Microsoft di Indonesia.

Investasi ini mencakup pengembangan infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI), pelatihan keterampilan AI bagi 840.000 orang, serta dukungan bagi komunitas pengembang dalam negeri.

Tindakan ini menjadi tonggak sejarah bagi Microsoft, sebagai investasi tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan dalam 29 tahun sejarahnya di Indonesia.

Inisiatif yang diumumkan hari ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.

Visi ini bertujuan untuk mengubah Indonesia menjadi kekuatan ekonomi global, dengan memanfaatkan potensi teknologi dan inovasi digital.

“Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang, termasuk di Indonesia,” ujar Satya Nadella, Chairman dan CEO Microsoft.

“Investasi ini tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur digital, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat Indonesia dengan keterampilan yang diperlukan di era AI.”

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo RI) Budi Arie Setiadi, , menyoroti pentingnya kemitraan antara Indonesia dan Microsoft dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. “Kolaborasi ini sejalan dengan aspirasi kita untuk menciptakan masa depan yang didorong oleh inovasi digital,” katanya.

Investasi dalam infrastruktur digital merupakan kelanjutan dari inisiatif “Berdayakan Indonesia” yang diumumkan oleh Microsoft pada Februari 2021. Salah satu bagian dari inisiatif ini adalah rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.

Investasi yang diumumkan hari ini akan memungkinkan Microsoft untuk memenuhi permintaan layanan komputasi awan (cloud computing services) yang semakin meningkat di Indonesia. Hal ini juga akan membantu Indonesia memanfaatkan peluang ekonomi dan produktivitas yang signifikan, yang dibawa oleh teknologi AI terbaru.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kearney, AI dapat memberikan kontribusi hampir US$1 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada tahun 2030, dengan Indonesia diproyeksikan menyumbang sebesar US$366 miliar dari jumlah tersebut.

Investasi ini tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur dan teknologi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan AI. Microsoft berkomitmen untuk memberikan peluang keterampilan AI bagi 2,5 juta orang di negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) hingga tahun 2025. Di Indonesia, 840.000 orang diharapkan akan mendapatkan pelatihan keterampilan AI melalui program AI TEACH for Indonesia.

Selain itu, Microsoft juga akan terus mendukung pertumbuhan komunitas pengembang di Indonesia melalui inisiatif seperti AI Odyssey. Program ini bertujuan untuk membantu 10.000 pengembang Indonesia menjadi ahli di bidang AI, dengan memberikan pelatihan khusus dan sertifikasi Microsoft.

Lebih dari 3,1 juta pengembang di Indonesia menggunakan GitHub, platform pengembangan perangkat lunak milik Microsoft. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi komunitas pengembang GitHub terbesar ketiga di kawasan Asia Pasifik. Microsoft juga telah melihat pertumbuhan signifikan dalam penggunaan solusi AI generatif di berbagai organisasi di Indonesia, termasuk perusahaan fintech, operator kereta api, dan perusahaan telekomunikasi.

Microsoft juga aktif berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia, masyarakat sipil, akademisi, dan pelaku industri untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis. Pada Januari 2024, Microsoft menyatakan dukungannya untuk menerapkan nilai-nilai etika AI yang digarisbawahi dalam Surat Edaran Kementerian Komunikasi dan Informatika No. 9/2023.