Tajukflores.comMajelis Ulama Indonesia (MUI) telah menonaktifkan dua pengurus yang diduga terlibat dalam pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Kedua pengurus tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan organisasi terkait.

“Saya sudah menonaktifkan pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan MUI,” ujar Ketua MUI bidang Fatwa, Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, Rabu (17/7).

Namun, Ni’am enggan merinci identitas kedua nama tersebut secara detail.

Menurutnya, saat ini MUI Pusat masih dalam tahap penelusuran lebih lanjut. Langkah penonaktifan ini dilakukan demi kepentingan klarifikasi setelah adanya pertemuan kader NU dengan Presiden Israel.

Baca Juga:  Dari 22 Kabupaten/Kota di NTT, Tinggal 3 Zona HIjau Covid-19

Ni’am menegaskan bahwa kedua pengurus tersebut tidak ikut serta dalam perjalanan ke Israel untuk bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Namun, keduanya diduga tergabung dalam sebuah organisasi yang terafiliasi dengan Yahudi.

“Tahun lalu, mereka melakukan kunjungan ke Dubes Israel di Singapura,” ungkap Asrorun. Ia juga menyatakan bahwa MUI bisa saja memberikan sanksi yang lebih berat kepada kedua nama tersebut.

Baca Juga:  2 Sopir Travel Pengangkut Warga Timor Leste Dinyatakan Negatif Covid-19

Penonaktifan ini ditujukan untuk menyelidiki lebih jauh mengenai pertemuan yang dinilai telah melukai perasaan masyarakat Indonesia.

“Kita akan rapatkan lagi, dan mereka sudah dinonaktifkan. MUI tegas untuk itu,” tambahnya.

MUI juga mengutuk keras pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel. Menurut Ni’am, tindakan tersebut tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.

“MUI mengutuk karena mereka tidak sensitif,” tegas Ni’am.