Jakarta – Dede Sunandar, komedian yang terkenal dengan jargon “Masak aer”, tampaknya harus gigit jari. Ia terancam gagal lolos ke kursi DPRD Kota Bekasi setelah hanya meraih 10 suara dalam Pileg 2024.
Pada Pileg 2024, Dede Sunandar maju dari Partai Perindo dengan nomor urut 3. Ia mengaku telah menjual dua mobilnya untuk modal nyaleg.
Dalam wawancara dengan Andre Taulany dan Kiki Saputri dalam acara “Bukan Umbar Janji” di Trans7, Dede menceritakan pengalaman menjual dua mobil untuk mendukung kampanye politiknya.
“Mobil (sekarang) satu, keluar dua. Udah dua mobil dijual, tinggal satu lagi nih,” kata Dede di YouTube Bukan Umbar Janji Trans7.
Meski demikian, hasil yang diperoleh tidak memuaskan, dan Dede memutuskan untuk tidak menjual mobil terakhirnya, yang menjadi satu-satunya sarana transportasinya.
“Jangan (dijual), udeh itu buat kendaraan saya kan ke mana-mana. Tapi nggak pernah ada penyesalan. Kalo nggak terpilih nggak apa-apa, kan ada pembelajaran dari situ,” katanya.
Meskipun menghadapi kegagalan dalam mencapai target politiknya, Dede tetap optimis dan menganggap pengalaman ini sebagai pembelajaran berharga. Ia berkomitmen untuk tetap mendukung masyarakat dengan cara yang bisa dilakukannya, terlepas dari hasil politiknya.
“Yang bisa kita ambil, gimana caranya kita bisa turun ke bawah ketemu sama masyarakat, keluhannya apa. Terus apakah nanti bakal disampaikan lagi ke atasannya. Contoh, saya di Bekasi ada warga yang sakit atau apa, banyak contoh yang kayak gitu lah. Kalo ada duit pribadi saat itu ya bantu, jangan nunggu duitnya dari mana,” tambah Dede Sunandar.
Dalam kesempatan itu Dede menceritakan motivasinya nyaleg. Dia mengaku terinspirasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Awal mula nyaleg melihat politikus jaman dulu. Kayak pak Jokowi dari wali kota, nah itukan ada tahapannya. Jadi harus belajar dulu kan,” ucap Dede yang kemudian dilanjut dengan candaannya.
Namun Dede Sunandar tak sendiri. Nasib serupa juga dialami komedian lain seperti Denny Cagur, Narji, dan Bedu.
Denny Cagur, yang maju sebagai caleg PDIP di dapil Jawa Barat II, memang meraih suara terbanyak kedua di dapilnya.
Denny Cagur, yang mencalonkan diri sebagai caleg dari PDIP di Jawa Barat II, berhasil mendapatkan suara yang cukup signifikan, tetapi masih harus bersaing ketat untuk mendapatkan kursi di Senayan. Meskipun mendapat 10.275 suara, Denny masih harus bersaing ketat dengan kandidat lainnya.
Narji, yang mencalonkan diri sebagai caleg dari PKS di Jawa Tengah X, juga menghadapi kesulitan dalam meraih suara yang cukup untuk memastikan kemenangan di tingkat legislatif. Meskipun berhasil memperoleh 8.918 suara, Narji harus bersaing dengan kandidat lain yang memiliki suara lebih banyak.
Sementara itu, Bedu, yang mencalonkan diri sebagai caleg dari Gerindra di Jakarta II, juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan dukungan suara yang signifikan. Dengan hanya mendapatkan 24.832 suara, Bedu harus berjuang keras untuk bersaing dengan caleg Gerindra lainnya di dapil yang sama.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.