Tajukflores.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1993-1998, Mayjen TNI (Purn) Herman Musakabe, menyampaikan pesan penting kepada generasi muda NTT, khususnya para calon pemimpin daerah seperti gubernur, bupati, dan wali kota.
Herman menekankan pentingnya kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan, kolaborasi, dan keteladanan.
Hal tersebut disampaikan Herman Musakabe dalam sharing session Forum Komunikasi Masyarakat Flobamora (FKM Flobamora) Jakarta pada Minggu (2/6).
Berkolaborasi dengan Tajukflores.com, sharing session ini dihadiri diaspora NTT yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk sejumlah kandidat gubernur dan bupati seperti Frans Aba, Orias Petrus Moedak, Ardy Mbalembout dan sebagainya.
Menurut Herman, pemimpin sejati tidak hanya berambisi untuk meraih kekuasaan, tetapi haruslah memiliki visi yang kuat untuk membangun NTT dan memberantas kemiskinan. Pemimpin yang efektif juga harus mampu bekerja sama dengan tim dan bukan hanya fokus pada “one man show”.
“Karakterisitik pemimpin berorientasi pada pelayanan, memiliki visi yang kuat terutama untuk NTT, memberantas kemiskinan, membangun kolaborasi karena dia tidak bisa bekerja sendiri, bekerja dengan tim, bukan one man show,” kata Herman Musakabe.
Herman juga mengingatkan para calon pemimpin untuk mengambil pelajaran dari perjalanan hidupnya dan berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang bersih dan tanpa cela, serta menghindari penyesalan di akhir hayat.
“Jadi pemimpin jangan sampai nanti menyesal. Orang NTT itu banyak yang hebat-hebat, jadi menteri, jadi segala macam, hendaknya berakhir dengan baguslah, jangan sampai menyesal. Jangan sampai nanti wah kok sama saja, sudah dipilih yang terbaik tapi ternyata demikian,” kata mantan gubernur dari Bajawa, NTT ini.
Di tengah perubahan kondisi politik saat ini, Herman Musakabe mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi dan Pancasila. Ia juga mewanti-wanti bahaya ekstremisme dari kanan maupun kiri yang dapat mengancam ideologi bangsa.
“Saya pesan, tolong jaga NKRI dan Pancasila dalam kita berjuang. Ancaman yang paling besar itu ekstrim kanan dan kiri. Kalau idelogi terancam, itu bayaha sekali. tolong dijaga ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua FKM Flobamora, Donkers Mayorga, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Herman Musakabe dalam acara tersebut. Ia menilai sosok Herman Musakabe sebagai teladan bagi generasi muda NTT untuk terus berjuang dan berkarya.
Acara sharing session ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan FKM Flobamora Jakarta untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda NTT dalam membangun daerah mereka.
Adapun, kata Donkers, acara kali ini merupakan sharing session yang ketujuh yang telah digelar oleh FKM Flobamora Jakarta.
“Kalau teman-teman kemarin itu sosok yang sedang berjalan ke puncak, hari ini kita bicara orang yang sudah lewat gunung itu dan sudah mendirikan pondok di atas gunung. Kita bujuk, hari ini bapak turun gunung, bagi dulu ilmunya, bagi dulu pengalamannya kepada saudara-sudara, teman-teman kita, lebih khusus lagi yang mau maju, sebagai bekal mereka, apa yang harusnya mereka lakukan sebagai pemimpin,” kata Donkers Mayorga.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.