Ruteng – Anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Thomas Edison Rihi Mone atau Edi Rihi mengamuk sebelum acara debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Manggarai di Aula MCC Ruteng, Rabu, 30 Oktober 2024.

Kejadian tersebut terjadi ketika waktu debat yang dijadwalkan pukul 10.00 Wita mengalami keterlambatan selama kurang lebih setengah jam.

Edi Rihi tiba-tiba mengambil mikrofon dan menyampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai agar memulai debat tepat waktu.

Saat itu, pasangan calon nomor urut satu, Herybertus G. L. Nabit dan Fabianus Abu, belum muncul di lokasi debat. Hery Nabit dan pendukungnya baru tiba di auditorium kegiatan pada pukul 10.36 Wita.

Kehadiran Nabit ke lokasi debat pun tanpa didampingi wakilnya, Fabianus Abu, yang belakangan diketahui tidak hadir karena sedang sakit.

“Kalau tidak siap untuk berdebat, jangan datang! Jangan membuat kami untuk menunggu lama,” teriak Edi Rihi, mengekspresikan ketidakpuasannya atas situasi tersebut.

“Ini sudah tiga puluh menit, Pa. Ada apa?” lanjut Edi dengan nada mempertanyakan.

Ia juga meminta maaf kepada anggota TNI dan Polri yang hadir, serta menyatakan perlunya perlakuan yang sama di hadapan hukum.

Politisi Partai Hanura itu mengklaim telah datang sebelum pukul 10.00 Wita, sementara calon lainnya dibiarkan terlambat. Edi Rihi menilai Bawaslu dan KPU sengaja membiarkan hal tersebut terjadi.

“Ini tidak benar, Pak. Mohon maaf ini tidak benar,” tegasnya.

Edi juga meminta kepada awak media untuk memberitakan peristiwa tersebut, menunjukkan pentingnya momen tersebut dalam konteks pemilihan yang akan datang. Debat tersebut dilaksanakan di Gedung Manggarai Convention Center (MCC) Ruteng.

Di Kabupaten Manggarai, ada tiga pasangan calon yang bertarung dalam pilkada pada bulan November mendatang. Mereka ialah Maksimus Ngkeros-Marianus Ronald Susilo atau paket Maron dengan nomor urut satu, diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Perindo.

Kemudian pasangan calon Herybertus G. L. Nabit dan Fabianus Abu atau Hery-Fabi dengan nomor urut dua, diusung oleh PDI Perjuangan, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Dan terakhir, pasangan calon Yohanes Halut dan Thomas Dohu atau paket Yohan-Thomas dengan nomor urut tiga, diusung oleh Partai Gerindra, NasDem, Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Gelora.