Jakarta Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, memberikan pujian khusus kepada masyarakat Indonesia dalam pidato sambutannya di Istana Negara, Rabu (9/4/2024).

Paus Fransiskus mengungkapkan kekagumannya terhadap keluarga-keluarga di Indonesia yang masih memiliki hasrat untuk memiliki keturunan, sebuah hal yang semakin jarang ditemui di banyak negara di dunia.

“Saya mendengar bahwa keluarga-keluarga di Indonesia masih memiliki tiga sampai empat anak, dan ini adalah contoh yang sangat baik bagi negara-negara lain. Banyak negara kini lebih memilih untuk memelihara hewan daripada memiliki anak,” kata Sri Paus dalam pidato yang disampaikan dalam Bahasa Italia.

Pujian tersebut mencerminkan kekhawatiran global terkait penurunan angka kelahiran dan perubahan sosial yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Paus Fransiskus juga menyinggung masalah keadilan sosial yang masih menjadi tantangan besar di banyak negara. Dia menggarisbawahi tingginya ketimpangan sosial yang mempengaruhi sebagian besar umat manusia, mengakibatkan banyak orang hidup tanpa martabat dan perlindungan dari ketidakadilan yang berkembang.

Baca Juga:  HGU Diobral Presiden Jokowi ke Investor sampai 190 Tahun, DPR: IKN For Sale!

“Akibatnya, banyak orang terpinggirkan, tanpa akses untuk menjalani kehidupan yang layak dan terhindar dari ketimpangan sosial yang serius dan berkembang, yang sering kali memicu konflik berat,” kata Paus.

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus juga menyerukan perlunya perdamaian global yang lebih nyata. Ia menyoroti bahwa perdamaian sering kali terancam oleh golongan-golongan yang memaksakan visi mereka tanpa menghargai keragaman.

“Kadang-kadang, ketegangan yang disertai kekerasan muncul di negara-negara karena mereka yang berkuasa ingin menyeragamkan segala sesuatu, bahkan hal-hal yang seharusnya diserahkan kepada otonomi individu atau kelompok,” jelasnya.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus menegur kelompok-kelompok yang memanipulasi agama sebagai alat konflik. Menurutnya, agama seharusnya menjadi pendorong perdamaian, dialog, dan rasa hormat antar umat manusia.

Baca Juga:  Prabowo Sebut Kemenangannya untuk Rakyat Indonesia

“Sayangnya, terkadang iman kepada Allah digunakan untuk menciptakan perpecahan dan kebencian, bukan untuk memajukan perdamaian dan persaudaraan,” kata Paus.

Paus Fransiskus menutup pidatonya dengan harapan bahwa setiap individu dapat menimba inspirasi dari prinsip-prinsip mereka masing-masing. Ia menggarisbawahi pentingnya komitmen terhadap kebaikan bersama dan kerukunan.

“Kerukunan dicapai ketika kita berkomitmen tidak hanya untuk kepentingan dan visi kita sendiri, tetapi untuk kebaikan bersama, dengan membangun jembatan, memperkokoh kesepakatan, dan menyatukan kekuatan untuk mengatasi penderitaan moral, ekonomi, dan sosial, serta memajukan perdamaian dan kerukunan,” tutupnya.

Pidato Paus Fransiskus ini merupakan bagian dari kunjungannya ke Indonesia, yang bertujuan untuk menguatkan hubungan antara Vatikan dan masyarakat Indonesia, serta memberikan inspirasi dalam menghadapi tantangan global saat ini.