Tajukflores.com – Bakal Calon Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, berkomitmen untuk memimpin Kabupaten Manggarai hanya satu periode jika terpilih pada Pilkada 2024. Menurut Heri Ngabut, sapaan akrabnya, langkah ini diambil untuk memberikan contoh kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan kepada masyarakat.

“Cukup satu periode, saya mau memberi contoh begini cara kalau memimpin Manggarai,” kata Heri Ngabut kepada Tajukflores.com di Ruteng, Selasa (9/7).

Heri Ngabut menekankan pentingnya kaderisasi dalam kepemimpinan di Kabupaten Manggarai, mengibaratkan proses tersebut seperti tongkat estafet yang harus diteruskan kepada generasi berikutnya.

“Sama dengan begini pada suatu titik ada kuda-kuda berpacu dengan nama tenan, tapi lupa waktu itu menentukan energi. Jadi kalau sudah tidak cukup fit cara berpikir kita, hati kita, sudah itu namanya ‘wakak’,” ungkap pria kelahiran 4 Juli 1962 itu.

Baca Juga:  Geger, Bocah Hilang Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan Menuju Katedral Ruteng Manggarai

“Dan selalu saya omong eme wakak betong, asa ga ma waken. Kaderisasi estafet kepemimpinan, makanya calon-calon bupati itu dicek juga sarafnya, seluruh badan diperiksa sampai saraf,” tambahnya.

Heri Ngabut menjelaskan bahwa keputusannya untuk maju dalam Pilkada Manggarai 2024 bukan hanya berdasarkan keinginannya sendiri, tetapi juga karena dukungan dari masyarakat Manggarai.

“Kalau hanya kemauan saya, rakyat tidak mau saya takut. Dan itu dibuktikan dengan survei-survei yang ada. Rakyat ingin supaya saya jadi bupati, itu ‘hot nggoop tae dite Manggarai caling agu celung’, lain padang lain belalang, lain pemimpin lain caranya,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa kepemimpinan yang baik harus bersifat demokratis, dengan partisipasi kolektif dalam pengambilan keputusan.

“Pemimpin demokratis memberikan ruang kepada masyarakat untuk berpendapat dan memperhatikan masukan sebelum membuat keputusan akhir. Setiap individu dianggap memiliki nilai dan kontribusi yang sama dalam proses pengambilan keputusan untuk membangun sebuah daerah,” jelasnya.

Baca Juga:  32 Contoh Soal CAT Panwascam Pilkada 2024 PDF Berserta Jawabannya

Heri Ngabut menambahkan bahwa manajemen yang baik memiliki hubungan erat dengan gaya kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif.

“Kita tanda tangan tapi pikiran banyak orang melahirkan sebuah kebijakan yang populis, yang pro rakyat dan nanti gajinya pada pendapat banyak orang. Populer oke, jadi penjahat juga populer. Tapi jadi orang baik itu berujung pada tingkat kesukaan, ‘tapa toe muntung, na wa wae tema delep’. Cara kita berkomunikasi, harus mencintai, mengayomi. Kita bukan penguasa, kita ini pengayom,” pungkasnya.

Ngabut berharap dengan kepemimpinan yang hanya satu periode, ia dapat memberikan contoh nyata bagaimana seharusnya memimpin Manggarai dengan baik, transparan, dan mengutamakan kepentingan rakyat.