Jakarta – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia siap untuk menerima 1.000 pasien terdampak konflik Gaza dari Palestina untuk dirawat di rumah sakit Indonesia, serta 1.000 anak Palestina untuk mendapatkan pendidikan di Tanah Air.

Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam Kontesensi Tingkat Tinggi (KTT) di Amman, Yordania, yang membahas kondisi di Gaza.

Prabowo menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk konkret dari Indonesia dalam memberikan bantuan kepada korban konflik di Palestina.

“Kita siap mengambil 1.000 pasien sebagai langkah awal, ya kan. Kita siap menerima 1.000 anak-anak yang kena trauma untuk kita sekolahkan di sini,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Selain itu, Indonesia juga menawarkan bantuan tenaga kesehatan dan medis ke Palestina serta siap mengoperasikan rumah sakit lapangan di negara tersebut.

“Pesawat kita akan terus membantu. Lebih baik ke arah-arah konkret,” tambah Prabowo.

Pada KTT tersebut, Prabowo juga mencatat bahwa Indonesia mendapat dukungan dari tokoh-tokoh seperti mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang menawarkan pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk menampung 1.000 anak Palestina yang terdampak konflik.

“Inisiatif Ibu Khofifah untuk menampung anak-anak Palestina yang terdampak konflik agar dapat belajar di Indonesia sangat kami apresiasi. Ini menunjukkan solidaritas Indonesia dengan rakyat Palestina,” ujar Prabowo.

Prabowo menegaskan bahwa bantuan yang ditawarkan Indonesia akan diberikan sebagai langkah awal dan akan mengembalikan pasien dan anak-anak Palestina tersebut ke negara mereka setelah situasi di Palestina kembali stabil.

Presiden Indonesia juga telah memberikan persetujuan untuk terus mengirim bantuan lewat udara menggunakan pesawat Hercules dan, jika diperlukan, kapal rumah sakit untuk mendukung upaya kemanusiaan ini.

Sebelumnya, Prabowo mengaku yakin seluruh Indonesia siap untuk menampung anak-anak Palestina. Pasalnya, ia menerima usul dari Khofifah untuk menampung anak-anak Palestina yang terdampak konflik agar dapat belajar di Indonesia.

“Ibu Khofifah menyampaikan, gagasan beliau, inisiatif beliau, karena juga dengar inisiatif Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 korban, pasien yang luka-luka. Beliau juga memiliki gagasan juga untuk menawarkan bahwa Jatim siap menerima 1.000 anak-anak Palestina dan mungkin juga beberapa ibu-ibu yang kena trauma, untuk sementara dididik di pesantren-pesantren Jatim,” ujar Prabowo, Jumat (7/6).

Prabowo mengatakan, gagasan Khofifah itu juga disambut baik oleh seorang tokoh asal Jawa Barat yang mengaku siap menampung korban terdampak konflik dari Palestina.