Borong – Nama Romo Agustinus Iwanti, Pr (AW) atau yang dikenal dengan sebutan Romo Gusty menjadi sorotan setelah diduga tertangkap basah berduaan di dalam kamar dengan seorang wanita yang memiliki suami, pada Rabu (24/4) dini hari.
Mirisnya, yang menangkap basah adegan tak pantas antara Romo AW dan wanita tersebut tak lain adalah suami wanita itu sendiri.
“Peristiwanya kemarin malam, tertangkap basah oleh suaminya sendiri sekitar jam 02 malam,” kata Ketua Dewan Paroki Kisol, Rikus Rambe, membenarkan peristiwa tersebut, dikutip dari Flores Editorial, Kamis sore (25/4).
Menurutnya, Romo Agustinus Iwanti tertangkap basah di rumah wanita tersebut, yang berlokasi di wilayah Lembur yang nota bene menjadi wilayah kegembalaan imam Keuskupan Ruteng tersebut.
Setelah kejadian tersebut, suami dari wanita tersebut melaporkan kejadian itu ke Kevikepan Borong. Selanjutnya, umat Paroki Kisol mengadakan pertemuan di pendopo pastoran untuk membahas peristiwa yang melibatkan Romo Gusty.
Baca Juga: Hasil Kajian: Penyimpangan Seksual Kaum Selibat bukan Sekadar Masalah Moral dan Psikis Klerus
Rikus Rambe juga menyampaikan bahwa hampir seluruh umat Paroki Kisol telah mengetahui kejadian tersebut. Saat ini, Romo Gusti telah meninggalkan Paroki Kisol.
Meskipun demikian, belum diketahui secara pasti kemana Romo AW pergi dan apa langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Kevikepan Borong dan Keuskupan Ruteng terkait kasus ini.
Lalu siapa Romo Agustinus Iwanti, Pr? Tidak ada banyak informasi mengenai sosok Romo Gusty, selain catatan tugasnya sebagai imam dari Keuskupan Ruteng.
Berdasarkan catatan karyanya, Romo Gusty pernah menjadi pastor di Paroki St Petrus dan Paulus Denge, Manggarai.
Kemudian, pada tahun 2016, ia ditugaskan menjadi pastor kepala di Paroki Hati Kudus Yesus Golowelu, Kevikepan Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Setelahnya, Romo Agustinus Iwanti, Pr ditugaskan sebagai pastor kepala di Paroki sejak Juni 2022 lalu.
Menurut catatan yang tersebar di sejumlah situs berita, Romo Gusty termasuk sosok imam yang dekat dengan umatnya, termasuk dalam pembinaan orang muda katolik (OMK).
Terkait kasusnya, belum ada konfirmasi resmi dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Ruteng, RD Manfred Habur, terkait peristiwa ini. Meskipun sudah dilakukan kontak melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Romo Manfred Habur.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.