Jakarta – Hasil hitung cepat (quick count) Pilpres 2024 telah dirilis oleh sejumlah lembaga survei, termasuk Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (FR PTMA). Berdasarkan data yang diterima tvMu hingga pukul 18.00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan persentase suara 58,18%.

Sementara itu, pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 26,36% diikuti oleh pasangan Ganjar-Mahfud sejumlah 15,46%.

“Penting untuk dicatat bahwa hasil hitung cepat ini bukan merupakan perhitungan resmi oleh KPU,” demikian disampaikan FR PTMA dalam akun Instagram @tvmuhammadiyah, seperti dikutip pada Sabtu (17/2).

FR PT Muhammadiyah-Aisyiyah melakukan survei quick count hasil pemungutan suara disiarkan secara langsung pada Rabu, 14 Februari 2024.

Sebaran TPS sampel tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota, kecuali Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah, karena tidak ada PT MA di ketiga wilayah tersebut. Program kawal pemilu ini juga bekerja sama dengan KPU RI dan BAWASLU RI.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by TVMu Official (@tvmuhammadiyah)

Ketua FR PTMA Gunawan Budianto menjelaskan bahwa program ini merupakan yang pertama kali bagi FR PTMA dalam memberikan public opinion.

Program ini menunjukkan tanggung jawab rektor dalam mensukseskan, melaksanakan, dan menanggung kelancaran pemilu sebagai hajat hidup bangsa Indonesia.

“Sekarang akan dilakukan exit poll dan quick count. Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangsih Muhammadiyah melalui FR-PTMA,” kata Gunawan, seperti dikutip dari umj.ac.id.

Sekretaris FR PTMA, Ma’mun Murod, menegaskan bahwa keikutsertaan FR PTMA dalam mengawal pemilu karena momen pendirian yang bersamaan dengan masa pemilu. FR PTMA, kata dia, berperan dalam konteks politik kebangsaan dan tidak terkait dengan capres-cawapres atau partai mana pun.

“Harapannya suasana yang tidak menggembirakan dalam perspektif demokrasi dan etika politik yang terjadi menjelang pilpres dan pemilu itu tidak terjadi lagi. Harus membiasakan diri pada ketaatan pada aturan formal,” katanya.

Ketua Umum FR PTMA Haedar Nashir, mengamanatkan agar penyelenggaraan pemilu dapat berjalan tanpa insiden tertentu. Ia menekankan penyelesaian penyimpangan melalui jalur hukum yang tegak, dengan jujur, terbuka, dan etika luhur.

Haedar juga meminta warga Muhammadiyah menunjukkan sikap cerdas, dewasa, dan berkeadaban mulia dalam menjalani pemilu, serta menjadikan perbedaan pilihan politik sebagai wahana pencerahan untuk memajukan Indonesia.