Tajukflores.com – Sebagian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di wilayah Sumba Raya masih menunggu klarifikasi Ratu Ngadu Bonu Wulla, calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem di daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2, terkait keputusannya mengundurkan diri dari Pileg 2024.

Diketahui, sampai saat ini, Ratu Wulla Talu belum mengklarifikasi ke publik khususnya konsituennya di Dapil NTT 2.

Satu-satunya penjelasan datang dari sejumlah elit Partai Nasdem, dimana Ratu Wulla disebut mengundurkan diri karena kehendak pribadi.

Berdasarkan pantauan Tajukflores.com, tampak masyarakat NTT masih menunggu Ratu Wulla bersuara. Itu terlihat di kolom komentar saat Ratu Wulla mengunggah kegiatan terbarunya.

Dalam video yang diunggahnya di akun TikTok @ratuwullatallu76, Ratu Wulla terlihat sedang healing ke Cimory Dairyand, Bogor, Jawa Barat bersama keluarganya.

“CimoryLandWithFamily,” tulis Ratu Wulla di caption video.

Di kolom komentar, netizen menyampaikan beragam komentar, termasuk memberikan dukungan moril kepada Caleg Nasdem itu atas peristiwa yang baru saja dialaminya.

Sementara itu, netizen lainnya meminta Ratu Wulla untuk melakukan klarifikasi terkait keputusannya mengundurkan diri dari Pileg 2024.

Diketahui, Ratu Wulla mengundurkan diri pada babak akhir proses pemilu legislatif atau Pileg 2024. Di sisi lain, dari perolehan suara, ia bahkan mengalahkan rekan partainya yang juga mantan gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskdoat (VBL).

“Kasi klarfikasinya buk biar masyarakat tidak bertanya-tanya,” tulis akun Agung Purnomo.

“Hati masyarakat sakit, Bu,” balas akun Rendi Kavoa.

“Kasih konpers (konferensi pers) untuk pendukung dari Sumba,” tulis akun Benny Dasapau.

Sementara, akun Maksi Kaka menyoroti ekspresi wajah Ratu Wulla dalam video tersebut.

“Saya lihat ekspresi Ibu Ratu sekarang sedang lagi masalah. Ibu semoga sehat selalu,” tulisnya.

Sebelumnya, Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, kemungkinan Ratu Wulla memilih diam karena keputusan itu datang dari dirinya sendiri.

Dalam banyak kasus, kata Lucius, tindakan mengundurkan diri seringkali merupakan cara halus dari pemberhentian, terutama setelah adanya kesepakatan tertutup antara partai politik dan kader yang bersangkutan.

“Ya memang logikanya kalau Ratu Wulla diberhentikan oleh partai, maka ia seharusnya melawan ya. Tetapi yang terjadi, Ratu Wulla mengundurkan diri dari proses pencalonan legislatif,” jelas Lucius.

Lucius menegaskan, mengharapkan ada perlawanan dari Ratu Wulla tidak mungkin terjadi karena yang terlihat di publik adalah dia yang memilih untuk mengundurkan diri. Artinya, keputusan untuk mundur tersebut didasarkan pada pertimbangan pribadinya.

Dengan demikian, sulit untuk mengharapkan bahwa dia akan melakukan perlawanan terhadap keputusan tersebut.

“Akan tetapi kita tahu dalam banyak hal aksi mengundurkan diri seringkali merupakan bentuk halus dari pemberhentian. Umumnya pemberhentian yang dikemas melalui pengunduran diri terjadi setelah adanya kesepakatan tertutup antara parpol dan kader yang diberhentikan,” tegasnya.

Kesepakatan tertutup ini, lanjut Lucius, dapat terwujud melalui berbagai cara. Dalam konteks Ratu Wulla, partai politik mungkin mendekatinya dengan alasan-alasan yang dianggap dalam kepentingan partai.

Sebagai seorang kader yang taat atau patuh, Ratu Wulla mungkin memilih untuk patuh terhadap keputusan partai yang disodorkan, bahkan jika itu berarti harus mengundurkan diri.

“Hanya saja tetap sulit untuk diterima jika semuanya baik-baik saja dalam proses pembuatan kesepakatan itu,” tandas Lucius Karus.

 

@ratuwullatalu76CimoryLandWithFamily

♬ suara asli – cctemplate