Jakarta – Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo, merespon normatif atas keputusan politikus Maruarar Sirait atau Ara yang memilih untuk meninggalkan PDI Perjuangan (PDIP).

“Dalam hal itu, itu hak setiap orang,” kata Ganjar Pranowo ketika diwawancara di Pasar Induk Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada hari Selasa, 16 Januari 2024.

Pada hari sebelumnya, Senin, 15 Januari 2024, Maruarar Sirait mengumumkan keputusannya untuk keluar dari PDIP setelah menjadi kader partai tersebut selama puluhan tahun.

Dalam pernyataannya, Maruarar Sirait menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto, dan elit partai lainnya yang telah mendukungnya selama bergabung di partai tersebut.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri), Pak Hasto, dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan,” ujar Maruarar di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, DPP PDIP telah menerima pengunduran diri dari politikus senior Maruarar Sirait.

Hasto mengatakan, pengunduran diri Maruarar dilakukan secara sukarela.

“DPP partai telah menerima laporan dari Pak Utut Adianto (wakil sekjen PDIP) bahwa Pak Ara Sirait telah mengajukan pengunduran diri dengan menyerahkan KTA (kartu tanda anggota) partai,” kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2023.

Menurut Hasto, pengunduran diri Maruarar merupakan bagian dari konsolidasi kader partai.

“Dan sekaligus melakukan koreksi terhadap berbagai upaya yang mencoba untuk melanggengkan kekuasaan sampai harus terjadi pelanggaran etik berat oleh Anwar Usman (hakim konstitusi) melalui manipulasi hukum di MK (Mahkamah Konstitusi),” ujar Hasto.