Labuan Bajo – Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi atau Edi Endi, menyatakan rasa prihatinnya atas peristiwa yang menimpa wisatawan asal Spanyol yang mengalami luka berat usai terjatuh di lubang trotoar atau gorong-gorong di jalan Gorontalo, Labuan Bajo.

“Saya pastikan ini kami tindaklanjuti apa yang menjadi kekurangan akan dibenahi. Termasuk aset yang ada kami harus mampu jaga dan dipelihara sehingga di kemudian hari peristiwa-pristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Edi Endi saat dikonfirmasi pada Senin (10/6) sore.

Edi Endi menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan sejumlah dinas terkait di lingkup pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat.

“Pertama, dinasnya ke Cipta Karya karena berkaitan dengan penerangan lampu jalan. Kedua, Dinas Bina Marga karena ini terjadi di trotoar,” katanya.

“Ketiga, dinas Lingkungan Hidup karena mereka selalu membersihkan, mereka mengetahui kondisi lapangan. Koordinasi lintas sektor sangat penting,” ungkapnya.

Edi Endi menekankan pentingnya koordinasi antar dinas terkait untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

“Jangan karena merasa itu bukan tanggung jawab mereka, lantas mereka tidak melakukan komunikasi dengan pihak-pihak lain seperti Dinas Cipta Karya dan Bina Marga,” tegas Bupati Edi.

Edi Endi berharap agar peristiwa serupa tidak akan terulang di masa mendatang. “Semoga di kemudian hari tidak akan terjadi lagi,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang wisatawan asal Spanyol, Daniel, mengalami luka berat usai terjatuh di lubang trotoar atau gorong-gorong di jalan Gorontalo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu malam (9/6).

Daniel yang sedang berlibur bersama dua rekannya harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan intensif selama tiga jam.

Ia mengalami dua jahitan di kaki kiri akibat terkena besi berkarat dan harus disuntik tetanus karena lukanya berpotensi terinfeksi.

Menurut Mayo, Manajer Resort Sudamala Komodo, Labuan Bajo, Daniel dan teman-temannya hendak membeli bekal untuk island trip di sebuah toko di Gorontalo.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 21.00 WITA karena kondisi jalan yang gelap dan Daniel tidak menyadari adanya lubang di trotoar.

“Kemarin jam 9 malam, mereka stay bertiga. Mereka jalan ke Maharani mau belanja (bekal) karena mau island trip. Sayang sekali memang lampunya gelap,” ungkap Mayo kepada wartawan, Senin (10/6) siang.

Daniel sempat mendapatkan perawatan awal di Klinik Unicare sebelum dirujuk ke RS Siloam untuk suntik tetanus.

Kondisinya saat ini masih terluka, namun dia tetap memutuskan untuk melanjutkan island trip yang telah dibayar.

“Mereka kan datang dari Spanyol belum tau di daerah premium, mereka cukup kaget karena mereka pikir ini daerah cukup aman, cuman sayang sekali di luar ekspektasi mereka harapakan. Mereka sangat kecewa. Karena mereka sudah sangat kecewa mereka jadi malas omong jadinya,” sambungnya.

Mayo berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur di Labuan Bajo, terutama trotoar, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Dia khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, wisatawan akan kecewa dan minat mereka untuk berkunjung ke Labuan Bajo akan menurun.

“Jangan berpikir soft atau jangka pendek, harus berpikiran yang panjang. Karena kalau hal ini tidak di take action itu secara langsung akan mempengaruhi dari pada tingkat ekonomi masyarakat setempat,” katanya.

“Karena apa, kalau mereka sudah kecewa, mereka tidak datang ke sini bagaiamana kita mendapatkan incume kedepan. (Pariwisata) ini adalah salah satu kontribusi, Jadi saya harap dihighlight juga dari hal yang kecil kita action kan otomatis bisa dilakukan ke hal-hal yang besar” harapnya.