JakartaStarlink, perusahaan internet satelit milik Elon Musk, dikabarkan mengincar pasar ritel dan korporasi di Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai eksklusivitas kerja sama yang telah terjalin antara Starlink dengan Telkom (TLKM) melalui anak perusahaan Telkomsat untuk pasar enterprise.

Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Secretary Telkomsat, Fino Arfiantono, menjelaskan bahwa kerja sama antara Telkomsat dan Starlink telah terjalin sejak tahun 2021 untuk layanan backhaul, yaitu layanan yang menghubungkan titik-titik yang sulit dijangkau serat optik.

Kerja sama ini kemudian diperluas di tahun 2024 dengan skema kerja sama jual kembali layanan, di mana Telkomsat dapat menjual layanan Starlink kepada pasar enterprise.

Fino menegaskan bahwa di Indonesia, Starlink hanya bekerja sama dengan Telkomsat untuk skema reseller ini. Namun, pelanggan enterprise tetap memiliki pilihan untuk memesan layanan internet satelit langsung kepada Starlink atau Telkomsat.

Baca Juga:  7 Cara Ampuh Mengatasi Laptop Tidak Bisa Konek WiFi

“Misalnya Instalasi perangkat dan layanan opsional helpdesk 24/7,” ujar Fino dikutip dari Bisnis, Rabu (29/5).

Bagi pelanggan yang memilih memesan melalui Telkomsat, mereka akan mendapatkan beberapa layanan tambahan, seperti instalasi perangkat dan layanan helpdesk 24/7.

Hal ini menjadi salah satu daya tarik Telkomsat, mengingat Starlink belum memiliki kantor di Indonesia dan belum terjamin layanan purnajualnya.

Kehadiran Starlink di Indonesia tidak menghentikan langkah Telkomsat untuk berinvestasi di satelit GEO (Geostationer Orbit).

Satelit Geostationer adalah satelit yang mengorbit di ketinggian di atas 35.000 kilometer. Berbeda dengan LEO starlink yang hanya berada di ketinggian maksimal 2.000 kilometer.

Baca Juga:  Menkominfo: Starlink Indonesia Lulus Uji Laik Operasi, Siap Layani Internet di Daerah 3T

Satelit GEO memiliki keunggulan dalam ketahanan cuaca, keamanan, kedaulatan data nasional, dan jaminan kualitas layanan 24/7.

Pada tanggal 21 Februari 2024, Telkomsat telah meluncurkan Satelit HTS Merah Putih-2 yang diharapkan dapat menyuntikan layanan data ke seluruh Indonesia. Satelit ini memiliki transponder aktif frekuensi C-band dan Ku-band yang menjangkau seluruh area Indonesia.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa Satelit Merah Putih-2 merupakan wujud komitmen Telkom untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia.

“Dengan adanya pemerataan akses informasi ini diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi masyarakat di berbagai aspek,” kata Ririek.