Tajukflores.com – Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) menargetkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dari sektor pariwisata sebesar Rp350 juta. Target ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp231.200.000.

Hingga semester pertama tahun 2024, total PAD yang dikumpulkan dari sektor pariwisata baru sekitar Rp126.182.000, atau sekitar 36,05 persen dari target yang ditetapkan.

Pendapatan ini berasal dari empat destinasi wisata utama: Wae Rebo, Todo, Liang Bua, dan Ruteng Puu.

Kepala Disparbud Kabupaten Manggarai, Aloisius Jebarut, mengungkapkan bahwa dari sekian banyak destinasi wisata di Kabupaten Manggarai, baru empat yang berkontribusi terhadap PAD.

“Ada empat destinasi saja yang kita dapatkan PAD, yakni Wae Rebo, Todo, Liang Bua, dan Ruteng Puu,” ujar Aloisius Jebarut saat dihubungi Tajukflores.com dari Labuan Bajo, Rabu (17/7).

Aloisius menjelaskan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, data kunjungan wisatawan ke empat destinasi tersebut mencapai 7.194 orang. Dari jumlah itu, 2.787 adalah wisatawan mancanegara dan 4.407 adalah wisatawan nusantara.

Rincian Kunjungan Wisatawan:

  • Wae Rebo: 1.477 wisatawan mancanegara, 3.259 wisatawan nusantara.
  • Todo: 654 wisatawan mancanegara, 659 wisatawan nusantara.
  • Liang Bua: 381 wisatawan mancanegara, 264 wisatawan nusantara.
  • Ruteng Puu: 275 wisatawan mancanegara, 225 wisatawan nusantara.

Aloisius juga menyebut bahwa keindahan alam Manggarai tidak hanya terbatas pada empat destinasi tersebut.

Banyak destinasi wisata lainnya yang belum dikelola secara optimal, seperti Air Terjun Cunca Lega di Rahong Utara, Air Terjun Pangkadari di Cibal Barat, Air Terjun Tengku Siwa, Tempode Reok, dan Pulau Nuca Molas.

“Sedangkan rencana pengembangan kita antara lain, Air Terjun Cunca Lega, Air Terjun Pangkadari, Air Terjun Tengku Siwa, Tempode Reok, Pulau Nuca Molas, dan lain-lain,” jelasnya.

Saat ditanya apakah sektor pariwisata belum memberikan banyak kontribusi terhadap PAD Kabupaten Manggarai, Aloisius mengakui bahwa banyak destinasi wisata di daerah tersebut yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang memadai.

“Iya. Karena baru empat destinasi saja yang kita dapatkan retribusinya (PAD),” imbuhnya.

“Hal ini disebabkan karena masih banyak destinasi yang belum didukung sarana prasarana serta infrastruktur yang memadai, sehingga belum bisa kita menjadikan target PAD di destinasi tersebut. Tapi tidak kurang amat juga,” sambungnya.

Aloisius menekankan bahwa pengembangan lebih lanjut dari destinasi wisata di Kabupaten Manggarai perlu difokuskan pada peningkatan fasilitas dan infrastruktur untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan PAD di masa mendatang.